ITPLN Gandeng Mitra Industri Baru, Peluang Magang dan Rekrutmen Makin Lebar

JAKARTA – Institut Teknologi PLN (ITPLN) kembali memperluas jejaring industrinya melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan dua perusahaan swasta besar, yakni PT Wismatata Eltrajaya dan PT Wisma Sarana Teknik di Ritz Calton Mega Kuningan, Jakarta.

Diketahui, PT Wismatata Eltrajaya merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang pemeliharaan dan perbaikan transformator (trafo) distribusi, serta pemeliharaan panel kubikel dan maintenance panel LVMDB.

Sedangkan PT Wisma Sarana Teknik (WST) adalah perusahaan kontraktor di bidang mekanikal dan elektrikal yang bergerak dalam berbagai proyek konstruksi, seperti instalasi pipa, pembangunan pembangkit listrik, jaringan transmisi tegangan tinggi, serta pembangunan gedung bertingkat dan komersial.

Penandatanganan kesepahaman ini dilakukan oleh Direktur PT Wismatata Eltrajaya, Tjahjadi Aquasa, dan Direktur PT Wisma Sarana Teknik, Doni Tjahjadi bersama Rektor ITPLN , Prof. Iwa Garniwa yang diwakili oleh Wakil Rektor III ITPLN, Ishvandono Yunaini serta disaksikan Ketua Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan (YPK) PLN, Supriyadi.

Ishvandono Yunaini menegaskan, kesepakatan ini menjadi pijakan penting bagi kampus dalam memperkuat sinergi Tridharma perguruan tinggi dengan dunia industri. Menurutnya, ITPLN akan terus memperluas jejaring mitra industri non PLN yang akan menjembatani link and match lulusan perguruan tinggi dengan industri.

Salah satu fokus utama MoU tersebut adalah pembukaan peluang magang bagi mahasiswa ITPLN dan perekrutan karyawan bagi lulusan ITPLN.

“Kebutuhan tenaga terampil di sektor ketenagalistrikan dan keteknikan lain terus meningkat. Maka, magang industri menjadi jembatan penting untuk mematangkan kesiapan mahasiswa sebelum masuk dunia kerja,” ujar Ishvandono Yunaini di Jakarta, Rabu, 5 November 2025.

Selain itu, kerja sama ini membuka ruang bagi rekrutmen lulusan ITPLN secara lebih sistematis. Ishvandono menilai kedua perusahaan mitra memiliki kebutuhan tenaga ahli terampil yang selaras dengan kompetensi lulusan ITPLN.

“Kami ingin memastikan lulusan kami terserap pada industri relevan dan mendapat jalur karier yang jelas,” ujarnya.

Ruang lingkup kerja sama juga mencakup pendampingan riset dan pengembangan teknologi. Ishvandono menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan dosen maupun mahasiswa membutuhkan mitra industri agar hasilnya dapat diimplementasikan dan memiliki dampak nyata. Dengan adanya mitra baru ini, kolaborasi riset diarahkan pada isu-isu aktual di bidang ketenagalistrikan, rekayasa teknik, dan teknologi energi.

Dalam MoU tersebut, kedua industri juga berkomitmen menghadirkan praktisi industri sebagai dosen tamu di perkuliahan ITPLN. Terlebih, ITPLN menerapkan sistem pembelajaran “4-4-2”, yang mengombinasikan 40 persen teori, 40 persen studi kasus berbasis proyek atau masalah nyata, dan 20 persen sisanya diisi oleh dosen tamu dari industri.

“Kuliah tamu selalu menjadi momen penting bagi mahasiswa untuk menyerap pengalaman nyata,” katanya.

Ishvandono turut menegaskan keunggulan program studi di ITPLN yang dirancang sesuai kebutuhan industri, mulai dari teknik elektro, teknik mesin, hingga informatika dan energi terbarukan. Ishvandono berharap kerja sama dengan kedua perusahaan ini dapat menjadi model bagi kolaborasi serupa dengan lebih banyak mitra industri.

“Kami membuka diri untuk memperkuat ekosistem pendidikan vokasional dan akademik yang relevan dengan masa depan energi Indonesia,” tandasnya.

Direktur PT Wismatata Eltrajaya, Tjahjadi Aquasa yang saat itu bertepatan dengan perayaan hari ulang tahunnya menyambut baik kemitraan dengan ITPLN. Menurutnya, ITPLN merupakan mitra yang tepat dan relevan dalam menjawab kebutuhan industri yang terus berubah.

“Kami melihat ITPLN memiliki kekuatan akademik dan riset yang solid. Kerja sama ini membuka peluang besar untuk melahirkan solusi teknologi yang lebih efisien dan berkelanjutan,” kata Tjahjadi.

Dia menilai, penandatanganan MoU itu merupakan upaya mempertemukan kebutuhan industri dengan kompetensi perguruan tinggi melalui proyek bersama, pelatihan teknis, dan riset pengembangan. Ia berharap kolaborasi tersebut tak berhenti pada penandatanganan semata, melainkan menghasilkan inovasi nyata yang dapat diadopsi di lapangan.

CC : Humas ITPLN