Kerja di Jepang masih menjadi impian banyak pencari kerja Indonesia — baik karena kualitas hidup, gaji yang kompetitif, maupun peluang belajar budaya kerja kelas dunia. Tapi, sebelum kamu kirim lamaran ke perusahaan Jepang, penting banget untuk memahami budaya dan etika kerja mereka.
Bekerja di Jepang bukan hanya soal skill, tapi juga soal kesesuaian budaya dan adaptasi perilaku. Jepang punya nilai-nilai kerja yang sangat khas — menghargai ketepatan waktu, kolaborasi, hingga komunikasi yang sensitif. Yuk, kita bahas satu per satu!
Budaya Kerja Jepang yang Harus Kamu Ketahui
1. Disiplin dan Ketepatan Waktu
Waktu adalah hal yang sangat dihargai di Jepang. Terlambat, bahkan 5 menit, bisa dianggap tidak profesional. Budaya datang lebih awal dari waktu yang dijanjikan sudah menjadi norma.
2. Sistem Senpai-Kohai (Senior-Junior)
Hubungan hierarkis ini sangat kental. Senpai (senior) dianggap sebagai pembimbing, sedangkan Kohai (junior) diharapkan untuk menghormati, belajar, dan mendengarkan arahan dari atasannya.
3. Wa (Harmoni Kelompok)
Jepang menjunjung tinggi kerjasama dan keharmonisan tim. Menghindari konflik, menjaga hubungan baik, dan tidak menonjolkan diri secara berlebihan adalah bagian dari budaya ini.
4. Kaizen (Perbaikan Berkelanjutan)
Kaizen adalah filosofi kerja yang menekankan perbaikan kecil namun konsisten. Karyawan diharapkan terus berpikir bagaimana meningkatkan efisiensi dan kualitas pekerjaan mereka.
5. Hourensou (Melapor, Menghubungi, Berkonsultasi)
Hourensou adalah dasar komunikasi di perusahaan Jepang. Kamu harus melaporkan perkembangan pekerjaan, menjalin komunikasi dengan tim, dan berkonsultasi sebelum membuat keputusan penting.
Etika Kerja di Jepang yang Harus Kamu Pahami
1. Keigo (Bahasa Formal)
Gunakan bahasa sopan saat berbicara dengan atasan atau orang yang lebih tua. Meskipun kamu orang asing, penggunaan bahasa formal menunjukkan rasa hormat.
2. Kizukai (Kepekaan Sosial)
Kamu harus peka terhadap perasaan orang lain. Perhatikan ekspresi, nada suara, atau gestur. Budaya Jepang menuntut kamu untuk bisa “membaca suasana” dengan baik.
3. Gojin (Pribadi untuk Kepentingan Bersama)
Budaya kerja Jepang menekankan kolektivitas, bukan individualisme. Hindari sikap egois. Fokuslah pada kontribusi terhadap tim, bukan pencapaian pribadi.
4. Kuuki wo Yomu (Membaca Suasana)
Kemampuan untuk memahami konteks dan isyarat non-verbal sangat penting. Dalam rapat atau diskusi, kadang keputusan disampaikan secara tidak langsung — dan kamu harus cukup peka untuk menangkap maksudnya.
Sudah Siap Kerja di Jepang? Persiapkan dari Sekarang!
Budaya kerja Jepang memang menantang — tapi juga sangat menghargai kedisiplinan, etika, dan semangat belajar. Jika kamu mampu menyesuaikan diri, peluang untuk berkembang akan terbuka lebar.
Jadi, kalau kamu:
✅ Tertarik kerja di Jepang
✅ Ingin tahu lebih banyak tentang peluang kerja & beasiswa ke luar negeri
✅ Mau update info seputar program MT (Management Trainee) dan lowongan kerja
Follow akun ini & pantau terus website Karirku ITPLN!
Kami akan rutin bagikan info penting seputar peluang global.