Pernah Merasa Jadi Palugada di Tempat Kerja? Begini Cara Memaknainya 

Kamu mungkin pernah merasa diminta mengerjakan “semuanya” di tempat magang atau kerja. Mulai dari tugas utama hingga pekerjaan tambahan yang bahkan tidak ada dalam job desk. Kalau iya, bisa jadi kamu sedang berada di posisi yang sering disebut sebagai “karyawan palugada”.

Istilah ini populer di kalangan pekerja muda dan jadi perbincangan hangat di dunia kerja. Tapi, apa sebenarnya arti dari “palugada”? Apakah ini kesempatan, atau justru jebakan? Yuk, kita bahas tuntas!

Apa Itu Karyawan Palugada?

Karyawan palugada adalah singkatan dari “apa lu mau, gua ada”. Istilah ini merujuk pada karyawan yang diberi (atau terpaksa mengambil) banyak peran dan tugas — bahkan di luar tanggung jawab utamanya.

Model kerja seperti ini sering diterapkan perusahaan sebagai strategi efisiensi, agar satu karyawan bisa menangani banyak hal dan menekan biaya operasional. Meskipun sekilas terdengar fleksibel dan menunjukkan sikap “bisa diandalkan”, realitanya tidak selalu seindah itu.

Tanpa batasan dan kompensasi yang jelas, peran palugada bisa menjelma menjadi bentuk eksploitasi — di mana seseorang bekerja lebih dari seharusnya, tanpa imbalan yang sepadan.

Perusahaan Untung, Karyawan Rugi?

Banyak perusahaan menyukai karyawan multitasking. Tapi dari sudut pandang karyawan, sistem ini bisa sangat merugikan jika tidak dikelola dengan adil.

Beberapa tanda kamu mungkin sedang “terjebak” dalam peran palugada yang merugikan:

  • Sering diminta mengerjakan tugas di luar job desk
  • Beban kerja bertambah, tapi gaji tetap
  • Jam kerja melebar, tapi tidak ada kompensasi lembur atau benefit tambahan
  • Sulit menolak tugas karena takut dianggap tidak kooperatif

Jika hal-hal ini terjadi terus-menerus, kamu berisiko mengalami burnout, stres berkepanjangan, hingga kehilangan motivasi kerja.

Adakah Sisi Positif dari Menjadi Palugada?

Tenang, tidak semua peran palugada bersifat negatif. Dalam sistem kerja yang sehat dan apresiatif, menjadi karyawan multirole justru bisa memberikan banyak keuntungan:

  1. Menambah Skill Baru
    Kamu bisa belajar banyak hal dari berbagai bidang. Ini akan memperluas pengetahuan dan membentuk kamu jadi pribadi yang adaptif.
  2. Meningkatkan Daya Saing
    Semakin banyak skill yang kamu miliki, makin besar peluang untuk naik jabatan, pindah divisi, atau bahkan pindah karier dengan lebih percaya diri.
  3. Peluang Beradaptasi dengan Industri Lain
    Pengalaman bekerja lintas peran bisa menjadi modal berharga jika kamu ingin menjajaki industri atau posisi baru di masa depan.

Namun, semua manfaat ini hanya berlaku jika perusahaan menghargai kerja kerasmu: memberikan pelatihan, evaluasi yang adil, dan tentu saja kompensasi yang sesuai.

Kesimpulan : Jadi Palugada Itu Boleh, Asal…

Peran palugada bisa jadi peluang besar untuk mengembangkan diri — asal dijalankan dengan sistem yang jelas, sehat, dan manusiawi. Jangan biarkan dirimu terus berada dalam posisi “bisa semuanya” tapi tidak dihargai sepadan.

Pastikan kamu tetap punya batas yang sehat, tahu hak kamu sebagai pekerja, dan tidak mengorbankan kesehatan mental dan fisik demi “kelihatan bisa semuanya.”

Gimana, siap masuk dunia kerja dengan lebih sadar dan bijak?